LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
MENENTUKAN "
" PEMBAKARAN METANOL


Disusun oleh :
Hardianti Azhari Putri
Kelas : XI MIIA 6
Absen : 18
SMA NEGERI 2 KOTA CIREBON
Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo Tlp. (0231) 203301 Cirebon 45131
Website: http://sma2-cirebon.sch.id E-mail: sman2cirebon@yahoo.co.id
Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo Tlp. (0231) 203301 Cirebon 45131
Website: http://sma2-cirebon.sch.id E-mail: sman2cirebon@yahoo.co.id
A. TUJUAN
Menentukan
C metanol dari hasil eksperimen.

v
TEORI
Asas Black merupakan sebuah ungkapan
kekekalan energy pada proses pertukaran kalor dalam sistem yang terisolasi
(terututup sempurna). Asas Black
berbunyi " besarnya
kalor yang dilepaskan oleh suatu benda
sama dengan besarnya kalor yang ditrima oleh benda lain”.
Adapun pengaruh kalor terkait Azas Black : jika suatu zat menyerap kalor maka
suhu akan naik, sedangkan jika suatu zat melepas kalor, maka suhu akan turun.
Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda tetapi tergantung
pada sifat dan jenis benda tersebut.
v
PENGERTIAN
·
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari hubungan antar kalor (energi panas) dengan reaksi kimia atau
praktiknya, termokimia lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor yang
menyertai reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan
struktur zat.
·
Reaksi Eksoterm merupakan reaksi yang
terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan atau reaksi
yang menghasilkan kalor. Menghasilkan
negatif (
<0) dengan H reaktan
> H produk


·
Reaksi Endoterm merupakan reaksi yang
disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau reaksi
menyerap kalor. Menghasilkan (
>0) dengan H reaktan
< H produk

·
Asas
Black " besarnya kalor yang dilepaskan
oleh suatu benda sama dengan besarnya kalor yang ditrima oleh benda lain
" maka bila 2 zat berbeda suhu dicampur maka zat yang lebih panas
memberikan kalor ke zat yang lebih dingin sampai terjadi kesetimbangan termal .
·
Hukum Hess yaitu perubahan entalpi suatu
reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.
Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilangsungkan menurut dua
atau lebih cara (lintasan). Hukum Hess berbunyi “kalor reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir tidak
pada lintasan” Hukum Hess disebut juga hokum penjumlahan kalor. Hukum Hess
dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat energi.
·
Perubahan entalpi standar (
) adalah perubahan
entalpi yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Entalpi merupakan besaran
fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud zat, serta dipengaruhi
oleh lingkungan (suhu dan tekanan).

·
C(Standard
Entalphy of Combustion)
adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran satu mol zat secara
sempurna.

·
(Standard
Entalphy of Decomposition) adalah perbuahan entalpi yang terjadi
pada peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsure-unsurnya yang paling stabil
pada keadaan standar.

·
(Standard
Entalphy of Formation) adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsure-unsurnya yang paling stabil pada
keadaan standar.

·
Lingkungan
adalah hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi
sistem . yaitu : beker gelas , termometer ,kassa , neraca , wadah pembakaran dan kaki tiga .
·
Sistem
adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan
energi . yaitu : H2O dan CH3OH.
·
Sistem terbuka adalah suatu system yang
memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan zat (materi) antara lingkungan
dan sistem
·
Sistem tertutup adalah suatu sistem
dimana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan kalor tetapi tidak
dapat terjadi pertukaran materi.
·
Sistem tersekat (terisolasi) adalah
suatu sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan materi
antara sistem dengan lingkungan.
B.ALAT DAN BAHAN
ü
Alat : kaki tiga
termometer
beker gelas
kassa
neraca
korek api
wadah pembakaran
ü
Bahan
: Air (H2O)
Metanol ( CH3OH
)
C. CARA KERJA
·
Siapkan
100 ml air didalam beker gelas.
·
Ukur suhu air awal .
·
Timbang metanol beserta alat pembakarnya dan catat.
·
Bakar metanol dibawah beker gelas lalu ukur suhu air sesudah pembakaran
catat sebagai
suhu akhir.
·
Timbang kembali metanol beserta alat pembakarnya setelah metanol dibakar.
·
Kumpulkan semua data dan lakukan perhitungannya.
D.PERHITUNGAN
Diketahui :
ü
Kalor
jenis air : 4,2 J
ü
Massa air : 100 ml
ü
Suhu air awal : 32 0C
ü
Suhu air akhir : 60 0C
ü
Massa metanol sebelum dibakar : 156,35 gram
ü
Massa metanol sesudah dibakar : 155,35 gram
Ditanya
:
pembakaran
metanol

Perhitungan :
H2O = M.C.
T

1.
suhu H2O = suhu akhir - suhu awal
28 0 C
= 60 0C - 32 0C
metanol
yang digunakan
metanol sebelum dibakar - metanol sesudah dibakar =
156,35 - 155,35 = 1 gram
H2O =
M.C.
T

= 100 . 4,2 . 28
=
11,76 KJ
mol CH3OH =

= 

= 0,03
mol
Jadi , 0,03 mol CH3OH
ternyata -11,76 KJ kalor yang dilepas , untuk 1 mol CH3OH maka kalor
yang dilepas berdasarkan perhitungan adalah 392 KJ .




Q2 =

Q2 = 392 KJ



E.KESIMPULAN
Berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu



*penjelasan :
methanol yang dibakar dengan oksigen menghasilkan
bernilai (-) dan
eskperimen tersebut merupakan reaksi eksoterm.

F. LAMPIRAN
Ø
ALAT
- ALAT




Ø CARA KERJA




G. DAFTAR PUSTAKA
http://www.duniasekolah.com/
milkagbp2.blogspot.com
Sudarmo,
Unggul. 2013. Kimia kurikulum 2013 untuk
SMA/MA kelas XI. Jakarta, Erlangga.
Purba,
Michael, Sunardi. 2006. Kimia untuk
SMA/MA kelas XI. Jakarta, Erlangga
Dian,
Priani. Metode kilat belajar Fisika :
Quantum Ilmu.
______,
Kumpulan Rumus untuk kelas XI IPA.
Bandung, Ganesha Operation